Tetes demi tetes telah banyak mengalir yang disebabkan oleh
dirimu sendiri, entah apa yang sedang kamu lakukan pada saat itu juga, wajahmu
diam membisu, pikiranmu entah ke mana, mungkin ke suatu tempat di mana para
bidadari sedang menari-nari di pikiranmu.
Beberapa menit kemudian tubuhmu bergetar dan mengeluarkan suara resah, tetes itu keluar lagi, setiap kali air itu menetes, kamu selalu dengan cepat mengelapnya dengan sebuah tisu.
Tetesan air itu sudah mengering dengan caramu sendiri,
matamu perlahan terpejam, seolah apa yang sudah kamu lihat menghilang begitu
saja, pada saat itu juga semua beban hidup di dalam dirimu seolah perlahan
menghilang, kamu melayang-layang di angkasa, menerbangkan puing-puing
kegelisahan beban hidup yang selama ini mendera membuatmu menderita.
Untuk kali ini, biarkanlah aku merasakan kebebasan,
kebebasan yang hanya sementara, kebeasan yang banyak dibicarakan orang, bahwa
kebebasan sesaat itu adalah dosa.
0 komentar:
Posting Komentar