Selasa, 30 Juni 2015

Que Sera Sera

Que sera-sera, whatever will be will be, the future’s not ours to see, que sera-sera, what will be will be.

Itulah sebagian lirik dari lagu Que Sera-Sera yang sederhana tapi penuh makna, kali ini aku mau berbagi cerita yang berkaitan dengan lagu tersebut, untuk itu kamu harus baca postingan ini sampai selesai. Saat ini aku berumur hampir berkepala dua, dua puluh tahun kurang sedikit aku hidup di bumi yang penuh dengan tanda tanya ini, banyak kejadian baik suka maupun duka yang sudah membesarkanku di bumi ini. Kemarin ada yang bertanya kepadaku, apa cita-citamu? Sebenarnya aku punya jawaban yang panjang untuk menjawabnya, karena cita-citaku selalu berubah dari waktu ke waktu hingga saat ini aku menulis tulisan ini sambil mendengarkan lagu.


Ketika aku kecil dulu aku belum mengerti apa itu cita-cita, dulu ketika ada pertanyaan seperti itu aku selalu bingung mau diisi dengan apa, hingga aku bertanya kepada orang tua atau menyontek jawaban teman sebangku, mungkin dulu aku berfikir bahwa cita-cita itu adalah diri aku di masa depan akan jadi apa dan dulu aku berfikir bahwa aku tidak tahu di masa depan aku akan menjadi apa karena tidak ada mesin waktu yang bisa melihat di masa depan aku ini menjadi apa, mungkin dulu aku berfikir seperti itu, sebelum aku beranjak dewasa.

Seiring berjalan nya waktu aku mulai mengerti apa itu cita-cita, dan saat aku sedang belajar di sekolah dasar cita-citaku adalah pilot. Iya mungkin pilot adalah cita-cita paling favorit bagi anak seumuran 6-10 tahun, dulu aku bercita-cita ingin menjadi pilot karena aku ingin sekali terbang di langit menggunakan pesawat, terbang ke mana saja sesuka hati menmbus batas imajinasi, mungkin juga karena dulu sering minta uang ketika ada pesawat lewat di atas rumah jadi aku berfikir bahwa pilot itu orang yang sangat kaya yang suka bagi-bagi uang dengan menggunakan pesawat, jadi aku ingin sekali seperti itu.

Namun cita-cita menjadi seorang pilot itu mulai memudar ketika aku belajar di sekolah menengah pertama, saat itu cita-citaku bukan lagi menjadi seorang pilot, setelah mempelajari ilmu astronomi aku sangat antusias dengan planet-planet yang ada di alam semesta, aku sangat menyukai planet saturnus yang sangat indah karena dikelilingi oleh cincin akibat terlalu terpesona dengan keindahan alam semesta selain bumi yang aku tinggali ini aku mulai jatuh cinta dengan ilmu astronomi dan bercita-cita menjadi astronot, aku sudah tidak ingin terbang menggunakan pesawat keliling bumi, aku ingin terbang menggunakan roket keluar bumi, mengunjungi bulan mengibarkan bendera merah putih di sana dan pergi ke saturnus.

Rasa penasaran dengan ilmu astronomi itu aku sempat menemukan cerita tentang orang pertama yang menginjakan kakinya di bulan, aku sangat bangga sekali dengan orang tersebut, rasanya aku ingin ikut dengan nya dan bergabung dengan NASA, tapi entah kenapa aku mulai meninggalkan kesukaanku dengan astronomi ketika cerita orang yang mengunjungi bumi itu palsu dengan teori-teori yang orang lain beberkan, saat itu aku menjadi pesimis untuk menjadi astronot dan mengunjungi bulan bahkan saturnus rasanya tidak mungkin, aku takut roket yang membawaku ke luar bumi meledak ketika memasuki zona yang namanya berakhiran dengan kata “fer” walaupun bisa tembus keluar bumi aku takut tidak bisa kembali lagi ke bumi, bagaimanapun aku masih ingin hidup di bumi bersama keluarga tercinta.

Seiring berjalan nya waktu aku mulai menemui orang-orang di sekitar yang mulai berbagi cerita hidupnya kepada aku, saat itu aku sedang belajar di sekolah menengah atas. Entah kenapa saat SMA sampai sekarang aku terlalu banyak menyimpan rahasia hidup seseorang tidak hanya seorang tapi banyak, aku tahu kisah hidup orang ini, aku juga tahu masalah orang itu, berbagi cerita kehidupan pribadi memang menyenangkan, dan aku sangat menyadari bahwa setiap orang itu mempunyai hidup dengan masalahnya masing-masing, percayalah ketika kamu sedang berada dalam masalah, jangan pernah putus asa karena masih ada yang lebih bermasalah selain kamu, teruslah bersyukur dan berdoa karena setiap orang mempunyai masalahnya masing-masing.

Mungkin terlalu banyak mendengarkan kisah hidup orang lain aku selalu memperhatikan tingkah laku banyak orang, ketika dia berdiam diri dan berbicara aku jauh mendengarkan ke dalam hatinya yang sedang terluka itu, dia berbicara biasa saja tapi aku bisa merasakan ada rasa sakit di dalam hatinya, dan ketika dia berdiam diri ada kesedihan di dalam tatapan matanya yang kosong itu. Entah apa yang timbul dari diriku, aku jadi suka memperhatikan dan menebak-nebak apa yang sedang dirasakan seseorang, dan inilah cita-cita aku yaitu menjadi psikologi. Iya aku ingin sekali menjadi psikologi, membantu orang-orang yang terkena masalah walaupun aku tidak lepas dari masalah, aku ingin sekali menyikapi dengan sebijak mungkin ketika aku sedang punya masalah, aku juga ingin bisa menyelesaikan masalah orang lain. Hingga saat kelulusan tiba aku gagal masuk SNMPTN Universitas Indonesia jurusan Psikologi hahaha memang harapanku ini berbanding terbalik dengan nilai-nilaiku pada saat itu hahahaha.

Semua itu sudah terjadi tak perlu disesali, aku berdoa kepada Tuhan jika aku gagal di SNMPTN berikanlah aku pekerjaan yang aku senangi, yang mudah, dan menghasilkan banyak uang. Dan kegagalan itu adalah jawaban tidak yang sebenarnya iya aku butuhkan, karena yang kamu pikir itu baik belum tentu itu buruk ataupun sebaliknya. Aku melamar kesana-kemari, hingga aku bekerja pertama kali di sebuah pabrik bahan baku keramik di bagian export-import, dan pertama kali aku mendapatkan upah itu rasanya luar biasa, makan keringat sendiri itu nikmat apalagi keringatnya bisa dibagi-bagi ke orang terdekat. Hingga pada akhirnya aku resign dari pabrik tersebut karena ada panggilan kerja yang lebih baik yaitu pabrik otomotif, dan kamu tahu keringat yang dikeluarkan berbanding lurus dengan upah yang didapatkan, itu pertama kalinya aku mendapatkan uang berkepala 10 dalam satu bulan gila rasanya luar biasa sekali.

Hari demi hari bekerja sebagai pegawai pabrik suka duka selalu ada, dan aku berfikir rasanya jadi manager itu gimana ya, mengatur berbagai hal demi memajukan usahanya, mungkin kali ini cita-cita yang aku inginkan menjadi pengusaha dan memanageri suatu perusahaan yang sangat terkenal dan maju di dunia menjadi orang terkaya nomer satu di dunia, kerja ke kantor kapan saja, di kantor bebas ngapain saja, pulang kapan saja, rasanya hidup kaya raya dan bebas dihormati banyak orang sepertinya menyenangkan, dan tidak lupa kepada Tuhan nya. Hingga ada yang berkata “Bekerjalah dengan giat hingga kamu tidak perlu memperkenalkan diri kamu ke orang lain.” Itu maksudnya kamu harus bekerja keras hingga kaya hingga terkenal hingga orang yang tidak kamu kenal sudah mengenal kamu tanpa kamu perkenalkan diri, enak ya hehehe.

Kembali lagi ke lagu Que Sera-Sera, mau jadi apa kamu di masa depan itu tidak penting yang penting jadilah orang yang baik dan menyenangkan mau jadi apa saja kamu di masa depan syukuri itu, karena masih banyak orang yang tidak seberuntung kamu, ingat setiap orang itu hidup di kehidupan nya masing-masing, kehidupan kamu itu hanya ada kamu di dalamnya jadi tidak perlu ada campur tangan orang lain, teruslah berdoa dan berusaha, semoga kita semua menjadi apa yang diingin-inginkan. Terima kasih sudah membaca.

0 komentar:

Posting Komentar